Tahura Djuanda, yang juga dikenal sebagai Taman Hutan Raya Raden Soerjo Djuanda, adalah sebuah kawasan konservasi alam di Jawa Barat, Dengan luas sekitar 15.000 hektar, hutan lindung ini merupakan salah satu hutan lindung terbesar di pulau Jawa karena kekayaan alamnya yang luar biasa dan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Terletak di wilayah pegunungan, Tahura Djuanda memiliki topografi yang beragam dengan bukit-bukit, lembah-lembah, dan sungai. Berbagai jenis pohon seperti pinus, mahoni, cemara, dan pohon tropis lainnya mendominasi hutan ini. Hutan ini memberikan pemandangan yang sangat menakjubkan, terutama saat pagi atau senja, ketika sinar matahari menembus pepohonan dan menciptakan efek cahaya yang menakjubkan.
Selain keindahan alam, Tahura Djuanda memiliki keanekaragaman hayati yang kaya dan keindahan alam. Ada banyak spesies flora dan fauna yang dilindungi di sana, beberapa di antaranya langka dan endemik. Di lokasi ini, Anda dapat menemukan berbagai burung, seperti merak, elang, dan jalak suren, serta mamalia, seperti kera ekor panjang, lutung, dan kijang. Tahura Djuanda adalah surga bagi pecinta alam dan peneliti biologi karena keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Berbagai aktivitas rekreasi dan wisata alam tersedia di Tahura Djuanda. Untuk menikmati udara segar dan pemandangan yang menakjubkan, pengunjung dapat menjelajahi keindahan hutan ini melalui jalur hiking. Terdapat juga tempat untuk camping, area piknik, dan lokasi foto yang menarik. Pihak-pihak terkait dengan baik mengelola Tahura Djuanda untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem. Untuk menjaga keanekaragaman hayati dan keindahan alamnya, restorasi dan penghijauan terus dilakukan. Untuk melestarikan Tahura Djuanda, pendidikan dan kesadaran lingkungan sangat penting.
( Dokumentasi Narasumber : Ridan 21 tahun)
Menurut salah satu pengunjung, Tahura Djuanda memainkan peran penting dalam ekonomi local. Dengan pertumbuhan pariwisata dan ekowisata di daerah tersebut, masyarakat dapat memperoleh pendapatan tambahan melalui bisnis seperti homestay, penjualan makanan dan oleh-oleh, serta jasa pemandu wisata. Ini mendorong masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan dan menjadikan Tahura Djuanda sebagai aset berharga bagi generasi mendatang.
Selain itu juga Narasumber mengungkapkan bahwa sanya Tahura Djuanda bukan sekedar hutan lindung, Tahura merupakan hutan konservasi. Pengelolaan Hutan konservasi lebih mengarah pada perlindungan ekosistem termasuk dengan kehidupan yang ada di dalamnya. Selain perlindungan, dalam prakteknya bisa dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi dan pariwisata.
Salah satu contoh keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi alam di Indonesia adalah Tahara Djuanda. Tempat ini memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa dan keindahan alam yang luar biasa, yang menjadikannya tempat yang menarik bagi para pecinta alam dan penikmat keindahan alam. Semoga upaya keindahan dan keanekaragaman Tahura Djuanda tetap terjaga untuk masa depan melalui upaya pelestarian dan pengelolaan yang berkelanjutan.
(Dokumentasi Narasumber : Virya 19 tahun)
Penulis : Intan Fitri & Aulia Afifah